Sabtu, 14 Januari 2012

Penulisan kata Assalamualaikum Yang Benar

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. . .

Bissmillahirakhmanirrahim,
Siang blogger, kayaknya memang sudah gak asing lagi kalau saat ini sudah trend pennyingkatan maupun perubahan kata-kata seperti AAMIIN, ALLAH SWT, DAN ASSALAMUALAIKUM menjadi lebih keren atau stylist atau bisa dibilang GAHOOLLL klo anak gaul bilang :D. Yah ada yang wajar sih, kalo penyingkatannya sedikit saja tanpa merubah makna, tapi kalau berlebihan dan merubah makna, aku rasa sudah saatnya untuk mengingat kembali mana yang benar dan bermanfaat, dan mana yang salah dan menyimpang. Nahhh, oleh karena itu, aku mulai nulis lagi blog ini, (maklum habis sibuk disebelah setelah 2 bulanan ini), langsung saja yuks, simak bagaimana yang benar dan bagaimana yang tidak disarankan, Cekidot....

Kesalahan penulisan Aamiin Yang sering Terjadi
============================================


Diantaranya ada yang menulis
"amin", "amiin", "aamin", "aamiin" bahkan tidak jarang juga ada yg menulis "Amien"

Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, aamii diucapkan oleh orang yang mendengar doa orang lain.

Aamiin termasuk isim fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengaa Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah).

Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa aamiin adalah salah satu nama dari asma Allah Subhanahu wata ’alaa.

Membaca aamiin adalah dengan memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain.

Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata "AMIN" yaitu :

1. "AMIN" (aliF dan mim sama-samapendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. "AAMIN" (alif panjang dan mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN
3. "AMIIN" (alif pendek dan mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA
4. "AAMIIN" (alif dan mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI

Terus Bagaimana dengan pengucapan/ Penulisan "Amien" ???


Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)

Hindari Penulisan ASS, ASSKUM, MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA !!
============================================


Bagi akhy wa Ukhty yang masih suka menggunakan kata ...

"Ass, Askum" dalam ucapan salam.
"Mohd" untuk panggilan nama Nabi MUhammad.
"Mosque" untuk panggilan sebuah masjid.
"4JJI" untuk panggilan Allah SWT.
"Mecca" untuk sebutan Mekah.

Gunakan sesuai dengan aturannya yuuuk...

Jika kita seorang Muslim atau Muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal yang mungkin kita anggap kecil tapi besar makna dan pengaruhnya.

*jangan menulis Ass atau Askum dalam salam tetapi Assalammu'alaikum (karena salam adalah doa, atau jika tidak sempat lebih baik tidak sama sekali), karena Ass artinya (maaf) pantat mu, dan Askum artinya celakalah kamu.

*jangan menulis MOhd tapi Muhammad, karena Mohd, Adalah anjing bermulut besar.

*janganlah menulis Mosque tapi Masjid, karena Organisasi islam menemukan bahwa Mosque adalah nyamuk.

*jangan menulis 4JJI tapi Allah SWT, karena 4JJI artinya for judas Jesus Isa al masih.

*jangan menulis MECCA tapi MEKAH, karena MECCA adalah rumah anggur/bir.


Naaaah, Alhamdulillah ya, sekarang sudah tau bagaimana meluruskanya, yukssss kita gunakan dengan sebagaimana mestinya, kalau perlu berbagi juga dengan teman yang lain, yang belum tau tentang pembenarannya.
see ya guys, keep blogging , klo mau tau referensinya, klik di http://pendek.in/09ph


wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. . .^_^v

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalammu'alaikum
makasih infonya ya, harus dibiasakan lagi nih nulis kata-kata itu secara benar.
Ada event buat para blogger nih, hadiahnya Samsung Galaxy ACE dan uang tunai.

Anonim mengatakan...

bagus infonya gan,, tapi coba dilihat lagi penulisan basmalahnya... jangan sampai merubah huruf ha menjadi kha...

Hadi mengatakan...

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Terima kasih untuk infonya yang baik :)

Tapi ada hal yang ingin saya tanyakan. Apakah perbedaan bahasa menjadi kendala untuk beriman kepada Allah SWT?

Saya ambil satu contoh dari tulisan Anda disini, yaitu kata "Mosque". "Mosque" adalah kata dalam bahasa Inggris untuk menerangkan "Masjid", sedangkan bahasa Inggris dari "Nyamuk" adalah "Mosquito". Saya tidak tahu dari mana Anda bisa berkesimpulan tidak boleh menuliskan kata Masjid dalam bahasa lain (dalam hal ini "Mosque" karena Anda bilang berarti "nyamuk).

Satu hal, saya setuju untuk poin Anda yang memberitahu untuk tidak menulis atau menyingkat nama Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Tapi untuk hal lain seperti jangan menyebut kata "Mosque" dan "Mecca", itu jadi pertanyaan besar bagi saya. Mohon penjelasannya karena pengetahuan saya masih sangat terbatas tentang aturan dalam agama Islam. Mungkin Anda jauh lebih tahu tentang aturan dalam agama Islam jauh lebih baik dari saya.

Saya coba jelaskan kerangka berpikir dari pertanyaan saya seperti ini:
'Tulisan' hanyalah merupakan 'bahasa ekspresi' dengan huruf atau tanda-tanda lainnya. Sedangkan 'bahasa' merupakan kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah 'bahasa' adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. [saya kutip pengertian sederhana ini dari Wikipedia]

Artinya, setiap manusia memiliki 'bahasa' yang berbeda dalam merujuk suatu hal. Contoh, jika seorang Muslim di eropa memberitahu Ibunya kalau ia mau pergi shalat ke Masjid, "Mom, I want to pray in Al-Hikmah Mosque at 31st Ave street"... apakah ia menjadi keliru? apakah ia menjadi salah?

Saya punya referensi lain yang kontra dengan tulisan Anda dan saya lebih setuju:

Kata "mosque" dalam bahasa Inggris yang berarti Masjid berasal dari bahasa Spanyol "mezquita" dari abad 15, 16 dan 17 untuk sebutan tempat beribadah kedua terbesar di Eropa pada saat itu, Mezquita de Cordoba peninggalan Umayyad dynasty of Cordoba. Kata "mezquita pun merupakan serapan dari bahasa Arab "Masjid", yang kemudian diserap oleh orang-orang Eropa menjadi berbagai sebutan seperti misal "moseak", "muskey", "moschy" dan "mos'keh" dan berangsur-angsur menjadi standar baku dengan kata "mosquee" di Perancis dan "mosque" jika dalam bahasa Inggris. (Sumber TraktoR6666)

dan satu lagi referensi bersumber dari "http://www.islamawareness.net/Mosque/hoax.html" yang secara sederhana menjelaskan dari kamus bahasa Inggris

mosque (first cited occurance: c. 1400):

[In 16th c. mosquee (later shortened to mosque), a. F. mosquée, a. It. moschea (whence G. moschee), a. Arab. masgid (so pronounced in N. Africa; elsewhere masjid), f. sagada (sajada) to worship.
Cf. early mod.F. mosquete, Sp. mezquita, Pg. mesquita, It. meschita (see MESQUITA1). Eng. writers have occas. used forms directly taken from Arabic, as MASJID, MOSGED, MUSCHID. Some of the forms above are from Italian; the precise history of the forms in Mandeville is obscure.]

Demikian pertanyaan saya. Semoga kita semua menjadi Muslim yang baik dan selalu mendapat petunjuk kepada yang benar.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Unknown mengatakan...

Intinya jangan menyingkat kata ...